Dalam menjalani pergaulan hidup bermasyarakat dan bernegara
diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Sistem pengaturan pergaulan tersebut membentuk suatu pedoman yang tidak
tertulis namun berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, contohnya adalah saling
menghormati, dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan
lain-lain. Pedoman pergaulan dimaksudkan untuk menjaga kepentingan
masing-masing individu yang terlibat dalam pergaulan tersebut, agar tiap
individu mengalami rasa senang, tenang, tentram, terlindungi tanpa merugikan
kepentingan orang lain serta terjamin perbuatan yang tengah dijalankannya
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak
asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat.
Etika merupakan hal-hal yang berkaitan dengan tata cara dan
kebiasaan, yang melekat dalam kodrat manusia, terikat dengan pengertian “baik
dan buruk” suatu tingkah laku atau perbuatan manusia.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana menjalani kehidupan melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dalam bertindak secara tepat dalam menjalani hidup. Etika dapat
membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita
lakukan. Perlu kita pahami bahwa etika dapat diterapkan dalam segala aspek atau
sisi kehidupan, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Selanjutnya adalah moral, etika dan moral lebih kurang sama
pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu
moral atau moralitas lebih kepada penilaian sesuatu yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat.
Moral merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut
budi pekerti manusia yang beradab. Budi pekerti berarti tingkah laku sedangkan
beradab bermakna mempunyai adab atau mempunyai sopan santun, sehingga dapat
diartikan pula, moral adalah pengetahuan atau wawasan yang menyangkut kepada
tingkah laku manusia yang memiliki sopan santun.
Salah satu sifat dasar yang diajarkan baik di dalam rumah
maupun di lingkungan sekitar adalah moral. Penilaian terhadap moral sangat
bergantung dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia lain. apabila yang
dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka
orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral
adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak
lama.
Disamping perilaku moral ada juga perilaku tak bermoral
yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan nilai rasa yang berlaku dimasyarakat,
karena kurangnya penyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Perilaku ini
sebaiknya dihindari, karena dapat mengakibatkan berlakunya hukum adat. Hukum
adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam peraturan perundangan, namun akibatnya
dapat dirasakan oleh pelaku pelanggar, contohnya diejek, dijauhkan, dikucilkan,
bahkan hingga diusir dari tempat tinggal.
Dilihat dari fungsi dan peranannya, dapat dikatakan bahwa
etika dan moral memiliki kesamanaan yaitu menentukan hukum atau nilai dari
suatu perbuatan yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik buruknya.
Keduanya sama-sama menghendaki
terciptanya keadaan masyarakat yang baik, teratur, aman, damai, dan tentram. Keduanya
juga memiliki objek yang sama yaitu perbuatan manusia, dengan hasil yaitu
perbuatan baik atau buruk.
Perbedaan antara etika dan moral terletak pada sumber yang
dijadikan pijakan atau bahasan untuk menilai baik dan buruk. Dalam etika, penilaian
baik atau buruk berdasarkan pendapat akal sedangkan dalam moral didasarkan atas
kebiasaan umum yang berlaku di masyarakat. Perbedaan lain juga terlihat pada
sifat dan kawasan pembahasannya. Etika lebih banyak bersifat teoritis sedangkan
Moral lebih banyak bersifat praktis, yang berarti etika memandang tingkah laku
manusia secara umum, sedangkan moral bersifat lokal dan individual.
Sebagai seorang
akademisi (mahasiswa) yang saya lakukan untuk mencerminkan seorang yang beretika
adalah adalah berpakaian dan berbusana yang rapih dan bersih, pakaian disesuaikan
dengan lingkungan dimana saya berada, contohnya ketika pergi kekampus
menggunakan kemeja berkerah sedangkan ketika pergi hangout bersama teman menggunakan kaos. Selain itu menggunakan tata
bahasa sesuai dengan lingkungan dan lawan bisara juga penting, ketika berbicara
dengan orang yang lebih tua (dosen) sebaiknya menggunakan bahasa yang formal, sedangkan
ketika berbicara dengan teman, menggunakan bahasa sehari-hari. Menggunakan tata
bahasa yang baik ini sangat penting, biasanya etika seseorang dinilai dengan
tutur katanya. Karena semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin bijak
pula orang tersebut untuk memilih kata apa yang pantas untuk ia keluarkan.
Sebagai seorang
individu, penting bagi saya untuk memiliki etika dan moral ketika bermasyarakat.
Etika dan moral dalam bermasayarakat yang harus saya miliki adalah menghormati
dan menghargai setiap orang disekeliling saya, mentaati peraturan dan
norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, dan berperilaku yang baik dengan
orang lain. Hal- hal tesebut penting untuk saya lakukan, agar terciptanya
masyarakat yang damai dan juga menghindari saya dari hukuman adat seperti
dijauhi, bahkan dapat diusir dari tempat tinggal, bila hal yang dilakukan sudah
melewati batas.
Jadi etika dan moral
merupakan hal penting dalam kehidupan kita, baik sebagai mahasiswa maupun individu
dalam bermasyarakat. Sosok mahasiswa merupakan pencerminan kehidupan bangsa di masa
depan, karena dipundak mahasiswalah suatu hari nanti nasib bangsa Indonesia digantungkan,
oleh karena itu sebagai seorang mahasiswa diharuskan memiliki nilai-nilai etika
dan moral yang baik, agar dapat menjadi contoh yang patut diteladani bagi
generasi selanjutnya.
Sumber :
Makalah Gumgum Gumilar, M.Si.
Wikipedia.org
Sumber :
Makalah Gumgum Gumilar, M.Si.
Wikipedia.org